“Dia ingin merawat demokrasi itu, dia ingin menyehatkan demokrasi” itulah komentar JJ Rizal (Sejarawan) ketika kami bersama Ahmad Sajali (Pegiat Aksi Kamisan) mewawancarainya. JJ Rizal adalah sejarawan, penulis, dan pendiri penerbitan Komunitas Bambu yang banyak menerbitkan buku-buku dengan tema sejarah, budaya dan humaniora.
Dalam pemaparannya, ia mengatakan bahwa ketika Parpol gagal untuk memberikan pendidikan politik di masa pemilu, Golput hadir sebagai gerakan kultural untuk merawat demokrasi. JJ juga membandingkan bagaimana fenomena Golput tahun 1971 dengan Golput tahun 2019. Simak wawancara dengan kami dengan JJ Rizal dalam Kontestasi Vol 8.