Grace Sahertian, musisi jazz/soul asal Bandung merilis album perdananya yang berjudul “HELA” pada Senin, 8 Februari 2016. Album perdananya ini dirilis melalui kanal distribusi digital itunes. Sementara untuk album fisik rencananya akan dirilis pada akhir Februari 2016.
Album ini digarap semenjak tahun 2013. Proses pembuatan selama tiga tahun tersebut menghasilkan delapan lagu yang bercerita tentang kesedihan, kemarahan, keputuasaan, perenungan sampai akhirnya ia sampai pada satu titik dimana ia harus berdiri tegak dan terus maju. “Bisa dibilang musik saya di album ini lebih progresif, eksploratif dan bercerita. Musik dalam tiap lagu merupakan ilustrasi dari cerita yang terkandung di dalamnya, dan dalam satu lagu bisa terdapat beberapa part berbeda yang menggambarkan mood dari liriknya,” ujar Grace.
Proses rekaman hingga tahap mixing dan mastering memakan waktu sekitar tiga bulan. Bertindak sebagai Produser adalah Tesla Manaf, gitaris muda asal Bandung yang saat ini tengah go international lewat label dari Amerika Serikat, MoonJune Records. Grace juga dibantu oleh Ari Renaldi dalam proses mixing dan mastering serta rekan-rekan musisi seperti Iwan Popo (keys), Rudy Zulkarnaen (bass), Topan Abimanyu dan Ginda Bestari (guitar), Edward Manurung dan Desal Sembada (drums), Brury Effendi (trumpet), Bejo (cello), Hulhul (saluang) dan Zaki Peniti (chant). Untuk vokal latar, Grace dibantu oleh Theoresia Rumthe, Eka Karya, Ayub Jonn, Puspallia Panggabean dan Johanes Fayakun.
Lagu “Diam” dipilih sebagai single pada album ini. Lagu yang ditulis sekitar tiga tahun yang lalu ini bercerita tentang masa pencarian Grace dalam proses berkaryanya. “Terlalu banyak mendengarkan kata orang malah membuat saya tidak kemana-mana. Karenanya saya memilih untuk berhenti sejenak, diam, renungi dan kemudian menemukan apa yang sebenarnya saya inginkan”, katanya. Lagu yang dinyanyikan secara Acapella dalam balutan nuansa indie soul dan gospel ini merupakan representasi kekuatan vokal Grace yang soulful dan berkarakter.
Grace Sahertian memulai karirnya sebagai vokalis dari swing-pop band Palm From Moodytunes sejak 2006 sampai 2009. Setahun kemudian ia membuat proyek duo, Grace & Tesla yang berbuah satu EP dengan nuansa world music yang kental. Di tahun yang sama Grace bergabung dengan grup neo-soul Circle O’Fifth yang menghasilkan dua lagu. Salah satunya “Honestunes” yang sempat menduduki top chart indie Bandung. Lantas Grace bergabung dengan band bentukan Benny Likumahuwa, Margo Rising Stars. Ia tampil rutin di Java Jazz Festival dari tahun 2008 sampai 2014, bermain bersama Benny Likumahuwa Jazz Connection di Ambon Jazz Festival dan lama aktif dalam pelayanan gereja bersama Venche Manuhutu (guitar) dan David Manuhutu (piano).
Meski ia memutuskan untuk mulai bersolo karier di tahun 2011, ia masih menyempatkan untuk ambil bagian dalam beberapa album rekan-rekannya. Sebut saja saat mengisi vokal dalam satu lagu milik band The Milo, berkolaborasi dengan DJ Andezzz yang dimuat di album Electric Lov3 dan bersama Starlite pada lagu “Menanti dan Mengharap”, yang dirilis tahun 2014. Di tahun ini pula Grace mendapat kehormatan untuk berkolaborasi dengan legenda hidup Iwan Fals dalam Konser Suara Untuk Negeri.
Album perdana Grace Sahertian berjudul “HELA” ini dapat dibeli dan diunduh di:
https://itunes.apple.com/id/album/hela/id1080525588